//Recent Comments Settings var numComments = 5; var characters = 60;

29 August 2013

Hijrah - Part 3



Karena penasarannya semakin memuncak, akhirnya beberapa menit kemudian Kyuti mendekati Rei.
            “Assalamu’alaikum”
            “Eh,” Rei menoleh, menjawab salam lalu melepas kacamata tiga dimensinya. Pintu rak tertutup otomatis saat Rei menekan salah satu tombol pada dinding rak.
            “Kamu...” kalimat Kyuti terputus. Matanya melirik pada sederetan buku kelas berat. Buatnya, membaca buku novel, buku pengetahuan umum dan

Hijrah - part 2

Hijrah Part 1



Beberapa tahun yang lalu, markaz ini tidak begitu sepi. Setidaknya minimal lima puluh orang yang hadir untuk ikut kajian setiap hari Sabtu. Jumlah peserta yang lebih tua pun lebih banyak dari yang muda. Tetapi mereka lebih semangat dan konsisten. Itulah mengapa Mr. Bud juga menjaga keberadaan markaz dengan baik. Boleh dibilang, peserta sebanyak satu orang pun, kajian akan tetap berjalan. Kini, ditahun yang semakin serba canggih, dimana banyak sekali mal-mal dan tempat rekreasi baik yang nyata maupun virtual, kebanyakan

22 August 2013

Klepon




Bahan-bahan
·       300 gr tepung ketan
·       4 sdm air mendidih
·       150 ml santan hangat
·       50 ml air daun suji
·       ½ sdm air kapur
·       200 gr gula merah, sisir halus
·       1 butir kelapa agak muda, kupas, parut memanjang
·       Garam secukupnya

Cara membuat
1.    Siram tepung dengan air mendidih, aduk rata. Tambahkan garam, air daun suji, air kapur sambil dituangi santan sedikit demi sedikit. Uleni hingga adonan dapat dibentuk.
2.    Ambil adonan sebesar kelereng, pipihkan lalu isi dengan gula merah yang telah disisir. Bentuk bulatan, lakukan hingga adonan habis.

Hunkwe Pandan Pisang



Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
- 1 buah pisang tanduk, kukus, iris bulat
- 70 gram tepung hunkwe
- 75 ml air daun suji dari 35 lembar daun suji dan 2 lembar daun pandan
- 500 ml santan dari 1 butir kelapa
- 1 lembar daun pandan, ikat simpul
- 1/4 sendok teh garam
- 150 gram gula pasir
- plastik untuk membungkus


Cara membuat:
1.      Larutkan tepung hunkwe dalam santan dan air daun suji.

Perkedel Jagung


Bahan :
- 4 buah jagung manis, diserut lalu diblender
- (400 gr jagung pipil)
- 3 lembar daun seledri, iris halus
- 1 btg daun bawang ambil yang hijaunya, Iris halus
- 1 sdt bawang merah goreng
- 3-4 sdm tepung terigu
- 1 butir telur

Bumbu halus :
- 2 butir bawang putih
- ½ sdt merica bubuk
- ½ sdt garam
- ½ sdt royco ayam

Cara membuat :
Campur semua bahan dan bumbu halus lalu aduk semua bahan hingga tercampur rata.
Lalu goreng sesendok demi sesendok, hingga kuning kecoklatan (kalo saya menggunakan bantuan 2 sendok makan).

Putu Ayu



Bahan :
- Tepung terigu, 150 gram
- Gula pasir, 200 gram
- Telur ayam, 2 butir
- Santan, 200 ml
- 1 sdt SP
- 100 gram kelapa muda parut
- Garam dan pewarna hijau, secukupnya

Cara membuat :
- Kocok telur, gula pasir dan SP hingga mengembang dan putih.
- Kemudian masukkan terigu. Aduk rata.
- Tuang santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
- Masukkan pewarna hijau, aduk rata.
- Campur kelapa dan garam hingga rata.
- Masukkan kelapa pada dasar cetakan sambil sedikit ditekan    agar padat.
- Tuang adonan putu ayu hingga cetakan penuh.
- Panaskan panci pengukus, kukus adonan hingga matang. Angkat, sajikan.

Cireng

Bahan :
·         500 ml  minyak goreng untuk menggoreng
·         100 gr tepung sagu
·         80 ml air
·         30gr tepung terigu
·         2 siung bawang putih haluskan
·         2 batang daun bawang iris halus
·         1 sdt teh garam
·         ½ sendok teh merica bubuk

Cara membuat :
1.    Campur tepung terigu,tepung sagu, air merica bubuk, garam.
 Bawang putih dan daun bawang, aduk hingga rata.
2.    Panaskan minyak, ambil 1 sendok makan adonan, goreng
hingga kuning dan matang
3.    Angkat dan sajikan dengan hangat


Kolak Biji Salak




Bahan-bahan
Bubur:
·       750 air
·       250 gr gula merah, sisir halus
·       50 gr gula pasir
·       3 lembar daun pandan
·       ½ sdt garam
Biji salak:
·       500 gr ubi jalar, kupas, cuci bersih, kukus, haluskan.
·       100 gr tepung tapioka
·       ½ sdt garam

17 August 2013

Hijrah - Part 1



Miss Ribet Sekali
Awal abad ini memang tidak secanggih tahun-tahun yang lalu. Tapi minimal, setelah kasus penolakan kartu chip otomatis pengganti kartu identitas manual, pemerintah sudah berhasil mensosialisasikan banyak sekali gadget-gadget otomatis yang diterapkan dalam berbagai alat seperti transportasi dan komunikasi.
Pada awal musim ini pun, boleh dibilang sebagai awal kesempatan untuk segala jenis tanaman bersemi dan orang-orang mulai tergerak untuk

18 July 2013

Dandang



Betapa syenangnya... Hm... (merenung) Alhamdulillah sangat karena di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, dimana doa-doa di ijabah insya Allah, saia mendapat hadiah lagi dari Allah.. dan ini adalah apa yang diinginkan selama ini yakni... DANDANG KUKUSANN... ^^ ini mungkin hal biasa dan bisa ditemukan dimana-mana. Tapi bagi newbi seperti saia didunia perumah tanggaan, adalah hal yang RUARRR BIASAA...

Pasalnya tempo hari... ketika hasrat untuk mencoba berbagai resep muncul lagi, setelah mengorek habis situs sajiansedap.com dan beberapa situs lainnya. "Bi, beli dandang yah kalau ada uang lebih" Misua hanya mengiyakan. Saia tau, insya Allah suatu hari dia bakal ngebeliin, meski sekarang pun  bisa (alokasiin yang primer dulu masalahnya). Akhirnya... dengan berat hati meninggalkan toko kelontongan dipasar. Seolah-olah dandang yang harganya 30ribu saja itu mengibaskan tangan seraya mengucapkan "Bye... see you later!" Dalam hati, "Ya Allah... berikan kemudahan"

Seiring bergulirnya waktuh... terlupakan sudah, hingga ramadhan menjelang.. dan lagi-lagi suatu waktu teringat kembali. Yah, karena ramadhan yang spesial, kurang meriah tanpa masak makanan pembuka, dan lagi-lagi saia butuh DANDANG! Tapi.. yah, hanya bisa membuang nafas panjang dan bersabar...

1 hari sebelum kemarin, tepatnya tgl 17 Juli. Datanglah tukang pos... gak salah lagi, pas liat nama penerima, sudah pasti itu dari AIP OnlineSurvey... (belum kepikir dandang loh yah). Saia n suami mutusin untuk pergi ke matahari dept.store ples bukber bareng di Roma (Ro Mangkoke), restoran mie ayam paling enak disini, murah lagi, cuma goceng ples gope. Meski kecewa gak bisa buat beli beras, (voucher AIP matahari hanya berlaku wat fashion dkk) akhirnya kita cuma muter2. N.. finally.... mata tertuju ke peralatan rumah tangga, khususnya panci2. Tadinya gak terlalu niat, tapi pas ngelongok panci yang dalemnye ada perangkat tambahan alias saringan, tiba2 jadi sumringah n resep-resep kue itu seolah melayang diatas kepala... Arghhh... mau iniiihhhh plissss !!!

Ditawarin yg lain, kaga minat sama sekali. Jadilah kita pulang dengan menenteng dandang stainlis keren. Seapanjang perjalanan merenung abis, tentang gimana yang namanya dandang itu sekarang ada ditangan. Dalam hati berdoa, mudah-mudahan mixernya nyusul tanpa harus nunggu voucher AIP lagi.aamiin. Sambil terus merenung, kita ngelanjutin perjalanan meuju Roma, karena waktunya buka puasa segera tiba. Tamat. :)

16 July 2013

Bubur Sumsum





Bahan bubur:
·     100 gram tepung beras
·     1/2 sendok teh garam
·     650 ml santan dari 1 butir kelapa
·     3 lembar daun pandan, buat simpul
Bahan saus :
·     200 gram gula merah, diiris halus
·     2 lembar daun pandan, buat simpul
·     100 ml air
Cara membuatnya :
1.    Langkah pertama buat saus gula merah terlebih dulu,
campurkan semua bahan saus, rebus hingga mengental dan
saring, sisihkan.
2.    Untuk membuat buburnya, campur tepung dan garam dengan
     sebagian santan sampai tercampur rata.
3.    Panaskan sebagian santan dengan api sedang, dan didihkan
            bersama daun pan dan. masukkan tepung beras yang sebelumnya sudah diaduk dengan santan,
4.    Terus diaduk hingga menjadi adonan bubur yang kental dan
    menggumpal. Setelah matang hidangkan pada beberapa mangkuk dan tuangi dengan saus 
    gula merah. Bubur sumsum tradisional siap dinikmati.