Sabtu ini kajiannya bagus. Meski telat hampir setengah jam, buru-buru sarapan meski sedikit sebagai langkah antisipasi masuk angin hehehe daripada masuk penjara! Tema kali ini adalah PANDANGAN ISLAM TENTANG PLURALISME.
Mengutip wacana wikipedia tentang pluralisme, bahwa dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.
Kalau dilihat dari kenyataan yang ada adalah pluralisme ternyata mencampur adukan agama. Karena toleransi mereka berlebihan. Sebagai contoh ketika ada perayaan natal, idul fitri, atau mungkin nyepi, orang yang menganut paham ini akan sedianya ikut. “Paham pluralisme menimbulkan budaya munafik” menurut Buya Hamka yang jelas menentang paham ini.
Coba baca ayat Al-baqarah : 62 dibawah ini
[2:62] Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Ada juga surat Al-Maidah : 69 yang bernada serupa. Disini jelas, jika mereka berpegangan pada ayat ini dan diartikan secara harfiah maka mereka salah jalur. Sedang ayat ini diturunkan sebelum zaman nabi Muhammad SAW yang di tujukan kepada para ahli kitab agar mereka beriman kepada Allah SWT.
Mereka menyamakan semua agama, bahwa semua agama baik dan benar dan semua pengikutnya akan masuk syurga sebagai konsekuensi dari sikap toleransi yang timbul dari pemikiran mereka, yang bagi islam adalah SALAH! Sebagai catatan gue pernah baca artikel, ada satu desa yang mengadakan ceramah dan mengadakan doa lintas agama dimana ketika berdoa, audiencenya ada yang meng-amini dan mengangkat tangan. Well,ternyata jamaahnya campur aduk, ada yang muslim dan non muslim.
Bagi umat islam sendiri, pluralisme hanya berlaku untuk urusan hablum minannaas.. semisal dalam hubungannya dengan penelitian-penelitian, muamalah dan lain-lain kecuali masalah akidah yang tidak bisa di ganggu gugat.
Tantangan dakwah ke depan semakin berat. Dakwah harus ditata dengan sangat baik. Seluruh Ormas, LSM, ustadz, kyai, alim ulama, cendekiawan, mahasiswa, guru, dan lain sebagainya harus bergerak aktif dalam berdakwah. Yang perlu ditekankan, dakwah bukan hanya bicara di atas mimbar. Namun, cakupan dakwah sangat luas. Dan, dakwah yang paling urgent dilakukan pada saat sekarang ada dakwah ilmu. Masyarakat Muslim—dari seluruh lapisan—harus diberikan keilmuan yang sesuai dengan worldview dan epistemologi Islam. Karena, dari ilmu seperti itu akan lahir pemahaman dan perbuatan yang sesuai dengan Islam. Jika ilmunya salah, pemahaman dan tindakannya pun pasti akan salah. Sebaliknya, jika ilmunya benar, pemahaman dan tindakannya pun pasti akan benar. Jadi waspadalah! Waspadalah! Wallahu a’lam bish-shawab.
Jadi bisa disimpulkan bahwa kaum pluralisme ini, cetek dalam memahami al-quran. Mungkin mereka juga berpikir bahwa bumi ini akan damai dengan keseragaman dan tenggang rasa / toleransi versi mereka yang BEUUSAARRR…. Tapi sebenarnya mereka buta karena ternyata tidak tau mana yang hak dan batil
singkat, padat dan jelas.
ReplyDeleterequest dong, gmn pandangan islam terhadap kaum liberalis..:D
ty.
thanks arief udha berkunjung insya allah kapan2 di posting request nya....
ReplyDeletesalam :)
ReplyDeletebener juga ya, banyak yg kurang mengerti mengenai 'batasan' pluralisme.. Makasih infonya, o iya mengenai picasa, agak panjang,
jawaban lengkapnya di komentar post
__http://alkatro.blogspot.com/2011/04/setting-privasi-album-picasa.html
Plural itu kenyataan
ReplyDeletePruralisme itu banyak yg kebablasan katanya :D