Sombong

Sombong adalah salah satu penyakit hati, dimana seseorang merasa dirinya lebih, hingga menimbulkan pemikiran bahwa dirinya lah yang berkuasa atau segala sesuatu yang terjadi hanya karena dirinya. Sifat sombong menyebabkan pelakunya lupa bahwa ada dzat yang lebih tinggi, lebih kuasa, yang memberikan apa yang pelaku ketahui.

Berbicara tentang sombong, tidak hanya berbicara tentang kenyataan saat ini, bahkan sifat sombong ada sejak nabi Adam diciptakan. Yakni kesombongan iblis yang tidak mau bersujud saat Allah memberi perintah bersujud. Oleh karena itu, Allah melaknat Iblis dan keturunannya, memasukannya kedalam neraka yang kekal.

Azab yang diberikan kepada pemilik sifat sombong pun telah nyata dijelaskan dalam Al-quran yang tergambar dalam kisah-kisah rasul Nya. Seperti contoh, Azab yang diturunkan pada umat nabi Hud (kaum Ad). Mereka ditimpakan Azab oleh Allah berupa ditenggelamkan debu berikut dengan bangunan-bangunan kokoh yang mereka telah buat dan mereka yakini dapat menjadi benteng pertahanan dari bencana alam.

Dalam surat Al-fajr : 6-8 pun dijelaskan, selain memiliki tekhnologi yang hebat yakni membangun bangunan yang kokoh, mereka pun memiliki mata air-mata air, kebun, anak dan binatang yang banyak. Bahkan setelah diteliti, bahwa diwilayah tempat tinggal kaum Ad terdapat waduk yang dapat menghidupi 200.000 orang, sebagai cadangan. Tapi mereka tidak bersuykur, menentang dan menantang nabi Hud, meminta agar Hud AS membuktikan azab atau ancaman Allah SWT.

Karena sifat sombong ini mereka tidak menghiraukan seruan Hud,  dan justru menyembah 3 berhala yakni Shuda, Shomud dan Haba. Padahal mereka sendiri yang tau bagaimana batu, warna, kualitas dan sifatnya.

Azab yang berupa angin bercampur debu itu pun menimbun mereka dan seluruh harta yang dimiliki. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa debu tersebut menutupi  sekitar 12 meter dari titik bangunan tertinggi saat itu. 

Dalam Al-quran pun, Allah banyak memberi peringatan terhadap kaum-kaum yang membantah dengan mencontohkan Azab-azab yang telah menimpa pada kaum sebelumnya. Allah memberikan bukti nyata dan bukan hanya sekedar dongeng belaka. Bisa dilihat saat ini banyak sekali penelitian-penelitian yang menguak kisah-kisah tersebut dengan fosil-fosil / peninggalan-peninggalan.

Lalu bagaimana dengan kita sekarang? Adakah kita berpikir bahwa bencana yang terjadi hanya semata-mata bencana tanpa sebuah sebab dan hikmah?  Padahal Al-quran adalah kitab suci terakhir yang Allah turunkan pada muhammad SAW sampai akhir zaman dan itu berlaku untuk kita semua. Apakah kita akan bertaubat, akan berubah, akan percaya setelah azab turun? Atau setelah semua terlambat? Apakah kita mau mengulangi peArilaku dan kejadian yang telah banyak dicontohkan oleh Allah dalam Al-quran??!!

Sungguh sombong adalah sebuah sifat yang kadang tidak kita sadari, yang pada klimaknya sifat ini dapat menjerumuskan kita pada kekufuran. Nauzubilah mindzalik tsumma naudzubillah... 

Kisah Hud bisa dilihat di : 

Al-‘araf : 65-72, Hud : 50-60, Ibrahim : 9, Al-Mukminum : 31-41, As-Syu’ara : 123-140, Shad : 12-13, Al-Akhkaf : 21-26, Az-Zariyat : 41-42, Al-Qomar : 18-21, Al-Fajr:6-8

Contoh sifat sombong :

Merasa diri paling benar, merasa bahwa apa yang dimiliki adalah hasil jerih payah diri sendiri hingga menimbulkan sifat kikir, tidak mau terima saran/kritik dari orang lain, tidak suka melihat kemajuan orang lain dan tidak mau bersyukur (tidak bersedekah dan menjalankan perintah Allah salah satunya adalah Shalat, Menolak kebenaran meski dalam hatinya meyakini kebenaran itu. 

Cara pencegahan : mendekatkan diri kepada Allah, banyak bertaubat, banyak menimba ilmu agama dan belajar dan kisah-kisah umat terdahulu baik lewat majlis ilmu, Al-quran atau membaca. Memperbanyak sedekah dan belajar kehidupan orang-orang yang lebih sulit dari kita, senantiasa bertafakur dll