//Recent Comments Settings var numComments = 5; var characters = 60;

02 September 2010

Tony Parson

Hm... inspiratif... penulis internasional yang satu ini... memang punya bahasa cerita yang sederhana. Dengan masalah yang gak terlalu kompleks, tapi Tony Parson menuliskannya dengan cukup baik. Banyak kalimat yang mengandung makna kehidupan yang membuat gue berpikir, "o iya ya!".
Dia berbicara dari satu sisi seorang lelaki yang tampaknya dah berpengalaman, alias udah kenyang makan asem garemnya hidup, dalam bukunya yang udah gue baca kayak One for my baby, man and boy, man and wife. Good, very good! gue sampe cari-cari bukunya ketoko buku manapun, akhirnya beli online. Boleh dibilang, racikan kata-katanya bisa membuat masalah jadi tampil sederhana.

Buku ini berkisah tentang seorang lelaki yang menurut gue, selalu dan selalu mencari cinta dan arti hidup. Sebutlah namanya Harry. Ia menikah diusia 25 dengan seorang gadis jepang. Secara nyata, tokoh ini telah lengkap kebahagiaannya. Dengan memiliki istri yang cantik dan anak yang ganteng, tapi ternyata apa yang dia temui diluar sana? Kehidupan diluar yang memancing dirinya untuk mendapatkan satu makna kehidupan dan lagi, ia mencari cinta, mencobanya dan berakhir pada satu malam dimana ia tidur dengan seorang pelayan cafe. Akhirnya ia dan istrinya bercerai. Mulailah Harry dengan satu kehidupan baru dimana ia berjuang untuk mempertahankan hak asuh atas anaknya, Pat. Pada sesi ini, Harry dan Pat mulai bercerita banyak. Karena hidup berdua tanpa seorang wanita sebagai istri sekaligus ibu ternyata tidaklah mudah, meski semakin lama Harry pun terbiasa dengan kondisi demikian.



Kalau yang ini, sambungan dari buku man and boy. Ceritanya mengulas tentang Harry yang ngejalanin hidup berkeluarga sama istri barunya, Cyd. Hm... jangan dibilang Harry  puas dengan pencarian cintanya, karena disini dia menemukan sosok lain, yang membuat dia berpikir ada lagi kebahagiaan yang belum dia dapat. Akhirnya Eamon,  rekan kerja yang lebih gila lagi bilang bahwa selama Harry mencari maka ia akan temukan yang lain, yang tidak bisa menjadi pembanding dengan yang lain. Maka belajarlah untuk mencintai seseorang secara terus menerus.

Dalam buku ini, Harry juga harus berhadapan dengan beberapa masalah. Juga dimana ia harus berinteraksi dengan anak tirinya, mantan istri, ibunya yang sakit dan anak kandungnya Pat yang tinggal bersama dengan ayah tirinya.

Tapi lagi, Tony Parson tetap mengurai kalimatnya sebijak mungkin. Inilah yang bikin kita merasa, "wah ternyata serumit apapun, kita harus menghadapinya dengan tenang dan sebijak mungkin!"

Kembali dengan tokoh utama seorang pria menuju dewasa, around 30, Tony Parsons bercerita tentang cinta. Hare.. gene.. ngomongin cinta ? Terserah!

Alfi, dalam kondisi gamang karena istrinya belum lama ini meninggal dunia dalam satu kecelakaan waktu mereka diving, membuat hari-hari ke depan yang dilaluinya terasa hampa. Hidup tetap berjalan tanpamu. Tapi apakah semudah itu ?

Inilah yang dikisahkan dengan manis oleh Tony Parsons. Dengan gaya bercerita yang ringan, melantur, kadang ada kejutan, Tony berkisah tentang hari-hari Alfi yang mencoba memulai hubungan baru dengan perempuan-perempuan baru. Kehidupan yang pas-pasan karena profesinya "hanya" seorang guru kursus bahasa Inggris - dan di Inggris pula -, lumayan memberi kesan tersendiri karena menghadirkan sosok orang biasa, orang-orang yang sehari-hari kita temui.

Alfi selalu ragu, selalu membandingkan dengan sosok almarhumah Rose, yang membuatnya selalu tidak bisa menetapkan pilihan. Tapi hidup memang kadang menghadirkan kejutan. Sebuah kejutan yang menghentak, membuat Alfi harus siap menghadapi kenyataan.

0 comments:

Post a Comment