Harusnya gak perlu sesedih ini, sekecewa ini, sekesal ini... karena semua adalah karunia Allah, semua adalah nikmat Allah meski semua itu dalam bentuk ujian atau cobaan. Harusnya gue jadi orang yang pandai bersyukur.
Hari ini serasa ada beban hingga rasanya berat banget untuk melangkah ke kantor, dan malas yang gak terkira. Yah bener.
Di Kantor yang beberapa kali mati lampu bikin jaringan internet ngaco, gak bisa kirim email, buka data lama, ac mati dan panas. Kepala sakit, desain yang mendesak dan sulit belum lagi... akh! belum lagi berita tentang mas Adrian salah satu rekan yang kabarnya masuk ICU lagi, padahal udah 5 hari dia cukup sehat. Sekarang dia harus 2 kali lipat disuntik cairan yang besarnya gak seberapa dengan harga 3 juta perbotol. Cairan yang hanya berfungsi menahan virus supaya gak berkembang biak dan menjalar yang menyebabkan kelumpuhan.
Setelah 5 hari itu, setelah dia bisa bicara dan chatting, kembali dia tergolek lemah. Kali tanpa gerak tangan dan nafas bantuan dari selang. Gue terhenyak, gue ingat almarhum a uwin dan bapak. Gue inget Bagus. Mengapa Allah mengambil mereka diusia muda? benarkah karena mereka orang baik? sementara orang yang buruk perangai akan diberi umur panjang, diberi kesempatan untuk bertaubat. Kalau begitu... bolehkah gue minta jadi orang baik dan diberi umur panjang? tapi lagi-lagi... sampai kapan kita mau panjang umur? sampai tuakah? atau sampai kesuksesan tercapai? dimana letak kesuksesan yang tepat???
Mati, mati, mati.... kata ini tidak membelenggu atau membuat gue takut. Tapi ini jadi pemicu semangat gue untuk selalu melakukan yang terbaik untuk orang-orang disekeliling gue...
Let stop talking about this!. Karena casenya gue lagi merasa kecewa, dan jenuh. Kaitannya adalah hal tadi, bahwa ditengah kegalauan hati, hari ini Allah memberikan gue tempat untuk bermuhasabah dengan berita sakit Adrian... dan ingatan gue akan kematian orang-orang terdahulu. Ya Allah, sungguh hamba Mu yang satu ini tidak pernah bersyukur... astagfirullah...
Hal yang bikin kecewa dan semakin kecewa hingga membuat gue diam seribu bahasa dan hanya senyum miris di kantor adalah karena NR. Orang yang akhir-akhir ini mengibarkan sayap-sayap kata lewat short message service dan dia mengcopy paste salah satu kalimat di status orang yang mungkin boleh dibilang pernah dibuat kecewa oleh dia. Again, lagi-lagi gue menoleh kebelakang dan berkaca bahwa hari ini dan beberapa hari sebelumnya gue telah melanggar tanggung jawab gue terhadap tekad alias gue GAK KONSISTEN. THEN?
Untung gue masih bisa sadar meski emosi cukup tidak terkendali. Bawa motor dari tempat kerja ke rumah dah kaya orang gila. Selip sana sini. Gue merasa ada kerinduan yang sangat untuk bercerita pada Allah...
Semoga ini semua bisa menjadi pembelajaran dan semoga hari esok akan lebih baik. Semoga Allah membuka jalan, membuka hatinya dan semoga Adrian diberi kesempatan oleh Allah SWT... Amin...
Semoga Allah senantiasa memberikan yang terbaik untuk mu Windy
ReplyDeleteDoaku selalu menyertaimu,
Percayalah......
trims pak rizal
ReplyDelete