//Recent Comments Settings var numComments = 5; var characters = 60;

31 August 2016

Mau Rumah Murah dan Mewah? Wiraland Solusinya

Dari balik jendela aku mendapati abi sedang menghitung beberapa lembar uang pecahan seratus ribu. Uang yang telah dikumpulkannya sejak beberapa bulan lalu untuk membayar sewa rumah yang masa kontraknya habis akhir bulan ini. Aku lihat, abi
membuang nafas panjang, letih. Aku maklum, bekerja banting tulang setiap hari, berjualan herbal keliling dari kantor ke kantor bukanlah hal yang mudah. Panas, dingin, hujan dan polusi menjadi resiko perjalanan. Kendati demikian abi tetap semangat mengumpulkan receh demi receh guna kebutuhan hidup.

Bulan Juni lalu sebenarnya ada keperluan yang tidak kalah penting. Biaya pajak listrik dan air, pajak motor dan modal untuk berjualan kurma awal Ramadhan. Tidak terpikir lagi oleh kami bagaimana memenuhi semua kebutuhan itu karena saat ini yang harus ditunaikan adalah membayar sewa rumah untuk satu tahun kedepan.

Rumah adalah tempat bernaung dari kepanasan, kehujanan dan tempat istirahat. Rumah adalah tempat pulang bagi jiwa yang letih dari beraktifitas, sekaligus tempat melepas rindu untuk berkumpul dengan keluarga. Beranjak dari itu semua, saya yakin, bahwa setiap keluarga mendambakan sebuah hunian tetap milik sendiri. 

Berpindah-pindah tempat tinggal memang tidak enak. Awal sewa rumah pada tahun pertama pernikahan, kami menyewa rumah besar didaerah Klaten. Rumah luas bertingkat itu, memang tergolong murah, namun karena aku mengurusnya sendiri, lama kelamaan aku letih juga. Beberapa kali sakit dan tangan kanan mengalami Carpal Tunnel Syndrom Satu tahun berselang, sewa rumah tidak lagi diperpanjang karena harga sewa naik hampir lima puluh persen. Waktu itu kami masih memiliki satu anak. 


Dok. Pribadi, PMI (Pondok Mertua Indah)

Beberapa bulan lamanya aku dan keluarga tinggal di rumah mertua hingga hampir satu tahun. Soal masak mertua tidak pernah komplain, aku pun mengurus rumah sendirian. Bersih-bersih dan lain sebagainya. Tapi, cuaca yang sangat dingin ternyata membuat alergiku kambuh. Belum lagi, keluhan-keluhan lain yang akhirnya membuat kami memutuskan untuk menyewa rumah kembali. 

Keinginan untuk bisa hidup mandiri seperti dulu, belajar berhemat dan mengurus buah hati tanpa ada intervensi orang lain juga merupakan alasan. Kami bisa lebih bebas menentukan pilihan, mengatur segala keperluan dan tugas kami masing-masing. Aku pikir hidup mandiri penting untuk memicu semangat abi mencari nafkah dan aku dalam mendidik anak-anak.

Awal Juni 2015, kami kembali menghuni rumah sewa di sebuah komplek perumahan. Letak rumah yang cukup strategis dekat dengan alun-alun kabupaten menjadi standar ukuran harga sewa rumah di komplek ini. Ya, tidak aneh kalau harga sewanya cukup mahal. Akan tetapi... sebesar-besarnya rumah sewa, lebih besar hatiku jika punya rumah kecil tapi milik sendiri.

Dengan kondisi saat ini, memiliki 2 balita dengan beberapa perabot sebenarnya kami memerlukan rumah yang tidak harus besar, cukup rumah dengan dua kamar. Lingkungan yang baik dan bersih, kemudahan akses kemanapun dan kemudahan akan air. Sebagai catatan, kendala di tempat tinggal saat ini adalah air. Tidak jarang, setiap pagi, mulai dari jam 6 sampai jam 10 aliran air mendadak berhenti. Terkadang beberapa hari mati. Belum lagi bau kaforit yang cukup menyengat. Jadi, untuk minum dan masak, kami terpaksa membeli. Artinya, pengeluaran bulanan kami menjadi double. 

Lalu, untuk kondisi saat ini, apa ada perumahan yang cocok dengan saya dan keluarga? Jawabannya, tentu ada! Apalagi kalau bukan Wiraland




Wiraland dengan visinya menjadi perusahaan property terpercaya dan terunggul di Indonesia, memiliki konsep inovatif. Untuk kemudian, konsep-konsep ini yang akan menjadi kemudahan bagi mereka, khususnya aku yang ingin memiliki rumah.



Sebut saja RIVER VALLEY RESIDENCE. Hunian terpadu dengan akses strategis ini adalah rumah murah di Medan yang bisa menjadi andalan investasi.  Terutama aku dan keluarga dengan kondisi kantong yang pas-pasan. Harga yang di bandrol mulai 100 jutaan ini bisa dicicil sebanyak 60 kali mulai dari Rp. 1000.000,-/bulan. Bayangkan, SATU JUTA !! masih ditambah lagi dengan diskon 20%. Jika saat ini harga sewa rumah yang aku tempati Rp. 6000.000,-/ tahun alias Rp. 500.000,-/ bulan tentu aku hanya menambah kurang lebih setengahnya untuk bisa mencicil rumah atau kavling tersebut sebagai investasi. Nilai itu bisa aku dapat dari hasil penjualan online dan pesanan kue yang masih berjalan.

Sebagai keuntungan dari segi kesehatan yang tidak bisa ditawar adalah, Wiraland mengusung komitmen Environmental Reverse untuk menjadikan River Valley hunian dengan penghijauan terbaik di Sumatera Utara, Bayangkan saja, ada 5000 pohon ketapang yang ditanam diarea proyek. Seperti yang kita tau, semakin menjamurnya alat transportasi saat ini tidak menutup kemungkinan polusi yang menyebar bisa merusak kesehatan.  Apalagi jika kita tinggal didaerah perkotaan yang kering’ jarang pepohonan yang berfungsi menghasilkan udara segar.

Sebagai tambahan informasi, lokasi River Valley Residence ini sangat strategis, dilalui rencana Ring Road 2, Perumahan USU, Perumahan Royal Sumatera dan Pasar Induk. Proyek ini juga bisa diakses dari 4 penjuru mata angin yaitu Royal Sumatera, J-City, dan Medan Johor dari arah utara, Pancur Batu dari selatan, kemudian dari arah timur melalui Medan Resort City dan Deli Tua, dan terakhir dari arah barat melalui Jamin Ginting dan Pasar Induk.




Tersedia 4 type perumahan di River Valley Residence yakni Type Crystal, Jasper, Ruby dan Topaz. Masing – masing memiliki luas tanah, luas bangunan dan tentu harga yang berbeda. Buat aku pribadi, harga yang menjangkau kantong adalah type Crystal. Dengan harga mulai 106 juta dan 2 Kamar, sudah bisa mencukupi kebutuhan akan tempat tinggal. Toh, dengan harga sebesar itu, sudah pasti rumah akan menjadi milik pribadi. Bukan seperti sekarang.

Dengan banyaknya proyek yang telah ditangani Wiraland Property Group, bukanlah hal yang basa basi menawarkan kemewahan rumah dibalik harga murah di Medan.  Siapa pun boleh, siapa pun bisa jika mau berusaha. Karena untuk bisa meraih segala sesuatu butuh perjuangan, termasuk memiliki rumah sendiri.

note : 
Carpal tunnel syndrome adalah rasa sakit, kesemutan, dan masalah lain pada tangan akibat tekanan pada saraf median pergelangan tangan Anda. Beberapa saraf median dan tendon dari lengan ke tangan Anda melewati sebuah ruang kecil di pergelangan tangan, yang disebut dengan carpal tunnel. (sumber google)

0 comments:

Post a Comment