//Recent Comments Settings var numComments = 5; var characters = 60;

27 September 2015

Hijrah Part - 4

Hijrah Part 3




Beda hal dengan Rei, Oktorina dan Dolly. Mereka bertiga adalah gadis-gadis ‘peluka’.  Bidang kesehatan adalah divisinya.  Pada hari-hari tertentu mereka selalu dipersenjatai oleh jarum-jarum yang akan mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh manusia. Pekerjaan rangkap lainnya adalah sebagai penasehat dalam hal logistik, yang tentu saja akan selalu berhubungan dengan koki handal di markas, Mr. Hakim.
Saking pedulinya dengan kesehatan, setiap makanan yang tersaji dikantin pun akan diseleksi ketiga gadis tangguh ini. Atau jika tidak maka mereka akan menolak semua menu itu masuk ke dapur markaz. Bagi mereka, cukup satu meja untuk konsultasi pasien dan tiga bangsal, lengkap dengan kacamata tiga dimensi yang akan bermanfaat untuk pasien-pasien yang masih takut dengan jarum dan darah.
Masih tentang menulis, meja sisi disejajarkan dengan Rini dan Kotochan yang juga gemar menulis.  Rini bertugas sebagai bendaharawati. Mengurus segala hal yang menyangkut keuangan dan pembelian fasilitas yang diperlukan markaz.
Dalam segala bidang, mereka dibantu oleh Icha, si gadis pendiam dan pemalu yang sedang menyelesaikan desain virtual learningnya dalam bahasa Inggris. Ada Al-Zazira yang lebih banyak membantu ketiga gadis ‘peluka’.
Tiga  cowok terakhir selain Mr. Budi dan Mr. Entry sebagai pengurus adalah Mr. Ivan, Ipin dan Bintang  JML. Khusus untuk bidang IT dan pemrograman Ipin sudah diberi tugas khusus. Konsenterasinya tidak boleh diganggu, hingga kadang ia lupa waktu, lupa diri bahkan lupa jika di markaz mengadakan pertemuan penting. Lebih sering tidak hadir saat rapat dan event dengan alasan ini itu, padahal sibuk membuat robot-robot autis karya besar idenya yang konyol. Biasanya, Ipin kerap kali hadir lengkap dengan peralatan IT, commu-cyber  yakni alat komunikasi yang mampu memhubungkan dia dengan para pakar IT seluruh dunia secara online dan satu orang ‘belahan jiwa’ yang tidak pernah ketinggalan, yakni Endrik. Si pemilik senyum manis. Semuanya terangkum dalam satu paket dan akan selalu ada kemanapun Ipin pergi.
Mr. Ivan yang cukup pendiam, membantu markaz soal IT kalau Ipin sedang berhalangan. Tapi tugas utama sebenarnya adalah sebagai promotor buku-buku virtual markaz. Kerjanya juga jalan-jalan. Hampir mirip dengan Sisi. Bedanya, di dunia virtual sana, ia akan bertemu dengan mitra-mitra bisnis untuk promosi, pameran  atau untuk sekedar mencari pangsa pasar baru.  
Yang terakhir, dan paling fasionable adalah Bintang Jml. Konon kabarnya cowok yang biasa dipanggil Jamal itu pernah aktif di markaz pada awal-awal masa kejayaannya. Saat ini, setelah hampir bosan dengan dunia entertain sebagai presenter. Jamal kembali lagi ke markaz.
Alasan klasik dan banyak dicari setiap insan yang masih jomblo diusia hampir tiga puluh adalah ingin merapatkan diri kearah yang lebih religius. Oleh karena itu, Bintang Jml dengan segala kemahirannya menjadi seorang moderator, disambut kembali oleh segenap pengurus markaz. Apalagi kemampuannya mengolah rempah-rempah dan sayuran menjadi masakan sedap, tidak heran kalau Mr. Hakim kadang punya waktu lebih luang karena tugas memasaknya diambil oleh sang Master chef. Tepatnya calon master chef yang belum juga lulus seleksi di tv-tv.

           
 “Stop it, Dolly!!!” teriak Ave, menutup wajahnya dengan tangan. Sebuah ipad dengan layar tujuh inc ditangannya tengah menyajikan ratusan wajah-wajah cowo single dari berbagai negara. “Apa-apaan sih ini?!”
            Be calm down please... ini bukan scary movie miss Ave. Ini hanya sebuah data” tegasnya, lalu asyik menekan tombol-tombol telusur dengan layar sentuhnya.
            “Doly, aku rasa itu bukan sebuah. tapi ratusan!”
            “Yes, I know! Tapi mereka bukan hantu. Mereka itu mahluk Tuhan Ave Ry...” kali ini Doly mengucapkan kalimatnya dengan sedikit penekanan dan gemas bukan main. Entah mengapa ia merasa, tiba-tiba beberapa temannya jadi terlalu menjaga jarak dengan situs jejaring sosial semacam itu.
            “Doly, I can not recommend this yah!” Ave menarik nafas panjang. Keputusan Doly memilih pasangan hidup cyber sudah tidak bisa di ganggu gugat. Karena kekecewaannya terhadap ta’aruf tempo hari tidak sedikit membuat beberapa temannya tidak enak hati.  

Hijrah Part 5

2 comments:

  1. Masih belum yang terakhir... there still, Mr. Suryana Hasan, Mr. Syamsudin, Mr. San-san Al-Ayubi ( Why 'S' ) *think :D and Shanghiang Moko yang dipanggil Opik... And there be... Suit Pie? :D :D

    ReplyDelete
  2. Aha ha ha, jadi piguran ajahhhh yg didalam pun gak banyak muncul nanti (bisa jadi) masih thinking thinking ^^

    ReplyDelete