//Recent Comments Settings var numComments = 5; var characters = 60;

22 June 2012

LOWBAT (Part 4)


ACER episode 1
Lowbat part 3 bisa diklik disini

 
Rain berangkat untuk menemui janjinya dengan Smile, sang manajer sekaligus pujaan hatinya. Senyum selalu terkulum dibibir Rain, baginya hari ini indah, ceria penuh makna. Tanda orang yang sedang jatuh cinta. Bahkan jantungnya pun selalu berdegup kencang bila mengingat sebuah nama.

“S – M – I –L –E................” bisik Rain sambil tersenyum malu  
“Aduh...udah ok gak nih dandan gw???”
“Kau memang manis Rain.” bisiknya dalam hati
Lalu Rain mempercepat langkah kakinya. Ia takut terlambat, karena takut terhambat macet dijalan Margonda. Angkot yang ditunggunya datang, tidak terlalu penuh. Seorang laki-laki mencuri pandang pada Rain.
“kenapa sih, tuh orang lihat-lihat gw?” bisik Rain yang mulai curiga melihat gelagat laki-laki muda yang ada disebrangnya.
Rain teringat akan kasus pemerkosaan di dalam angkot yang sedang dibicarakan banyak orang. Sehingga muncullah kekhawatiran dalam dirinya. Terlebih lagi laki-laki muda itu tidak melepaskan pandangannya. Ketakutan mulai melanda Rain.
“kiri bang...” ucap Rain yang memutuskan untuk turun dan mengganti angkot lain.
“uhhhhhmmmm..... Alhamdulillah”
Lalu ia pun teringat kembali dengan janjinya dengan Smile. Hari ini jam 13.00 di lobby Mall B. Smile menggunakan kemeja abu-abu dan jeans.
“pasti, tambah ganteng dan charming deh....heehheehhe...” Rain tersenyum simpul.

Sampailah Rain di lobby Mall B. Diliriknya keadaan sekitar. Belum ada tanda-tanda dari Smile.
“Syukur deh ga telat...”
Diambilnya hape dari dalam tasnya, dan mulai membrowsing. Siapa tahu ada pesan dari Smile.
            “klo, tunggu pesan dari Smile, pasti lama. Aku kirim nomer hape aku aja deh di inboxnya. Dan bilang klo aku, sudah sampai di sini”
            “dear Smile, aku sudah sampai neh... di Mall B. Kamu dimana?? Ini nomer hapeaku. Telepon aku ya... klo sudah sampai disini.”
Setengah jam kemudian, telepon Rain berdering.
“Hallo,denganRain??”
“iya...dengan siapaya??”
“ini, Smile.”
“ooohhh... Kamu.... kamu dimana?” tanya Rain, dengan gugup.
            “saya, sudah ada di TKP neh... Kamu dimana Rain??”
            “aku juga sudahsampai”
            “pakai baju apa kamu Rain??”
            “Baju warna pink dengan jeans.”
            “ooh, saya ada di belakang kamu Rain.”
            “Apa???” tanya Rain dengan gugup. Kakinya bergetar. Rasanya ingin pingsan.
Rain menoleh ke belakang.
            “oh....ituSmile. Kulitnya,coklat. Mungkin karena terlalu banyak main golf” pikir Rain
            “Rain??” Mail gugup tak tertahankan.
            “iya...” jawab Raindengan senyum manis.
            “kamu manis banget Rain??” Mail mulai mengeluarkan rayuan mautnya.
            “terimakasih” senyum Rain, jaim.
Tiba-tiba,terdengar suara memecah suasana,yang menyadarkan Mail dan Rian. Memangggil-manggil Mail.
            “Mail...Mail.... !!!?”
            “bujug Il, ngapain lu ke sini?? Kok sama Rain juga???” tanya Saebani.
Hati Mail berdetak kencang takut Beni, membongkar identitasnya.
“eh.... Saebeni. Kok ada di sini??? Kok bisa  kenal sama Smile?” tanya Rain bingung.
“ye, kenal lah Rain. Die pan tetangga gw. Di rumah.” Jawab Saebani dengan polos.
“ma.... maaaf, kayaknya anda salah orang!?” kata Mail dengan suara bergetar.
“belagu lu Il. Jigong lu aje ude bisa gw kenalin dari jauh.” kata Saebeni sewot.
Rain, tambah bingung. Setahu Rain, Saebeni, teman sekampusnya ini orangnya jujur walaupun pembawaanya suka blak-blakan, ciri khas orang betawi. Dan tinggal di daerah Condet.
            “tapi,Smile inikan manajer pemasaran di salah satu perusahaan terkemukan Ben?!” tutur Rain.
            “ape??? Manajer pemasaran?? Iye, emang manajer pemasaran. Tapi manajer pemnasaran cendol!!!?” seru Saebeni.
            “Apa!!!!” Rain terguncang karena kaget.
            “Yakin Beni??”
            “Iye, gw pan sohibnnye dari bocah Rain” jawab Beni.
            “huhhuhuhuhu...........” isak Rain.
            “ude jangan nangis...”
Tanpa mereka sadar Mail terlah melarikan diri entah kemana.
            “tuh bocah ude ilang aje...” tutur Beni.
            “nyok deh, kita ke kampus....ngomong-ngomong lu dah makan belom Rain??”
            “belum...hik...hikkk...hikk..” jawab Rain,
            “ude, jangan mewek...anggap aje jadi pelajaran. Nyok gw traktir makan enak”

            “Beni.....hik....hik hik....gw sebel sama lu!!??” kata Rain.
            “Nape emang??” jawan Saebeni binggung.
            “katanya mau ajak makan enak??”
            “lah emang ini ga enak??”
            “tapi..........kok diajak makan lontong bumbu???”
            “tapi enakkan Rain. Ini namanya LOBAT alias Lontong Bakwan Tahu. Paling enak di Depok” tangkas Saebeni.
            “Beni...tambah bikin galau!!hik....hikkk...”
            “Et dah bocah... mewek lagi....”
            (BERSAMBUNG)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TENTANG Penulis:
Perkenalkan, nama aye Sisi Marissa. Marissa (latin) artinya laut. Klo sisi, ga tahu yang penting. Nanti diakhirat ada di sisi kanan biar masuk surga (aamiin... ya Allah kabulkanlah doa hambaMu ini) anak ke 6. Lahir bulan 6. ^^
Ya....sekian...(^ 0 ^ )/
           







1 comment:

  1. Gelo2 gue ngakak baca ini, asli! Sisi, ceritamu hidup, gue ngebayangin gaya lo kalau bicara, persis sama gaya nulisnya juga. cuentillll!!!

    Giling dah, dari LOWBAT batere, raksasa ampe LOntong BAkwan Tahu. wkwkkwkw... stress!!

    just for note : buat Sisi perhatikan sapasi dan EYD ya say, satu lagi, huruf awal kalimat tuh.. kici kici kaya kacang telor ^^

    Semangat untuk peserta ACER berikut, don't let GALAU come!! caiyooooo

    ReplyDelete